Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional, tepatnya pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM merupakan ajang kompetisi ilmiah yang diikuti oleh mahasiswa nasional seluruh Indonesia. Tercatat total 48 tim Unair yang mendapatkan pendanaan atas proposal yang telah diajukan pada PKM 2020.
Salah satu tim PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang lolos, berasal dari Fakultas Keperawatan (FKp) dan Fakultas Farmasi (FF) Unair. Adapun anggota tim tersebut antara lain Tya Wahyun Kurniawati, Ika Zulkafika Mahmudah, Malinda Kurnia Putri, Mazhar Ardhina Silmi, dan Diah Ayu Laraswati.
Diwawancarai Unair News pada Rabu (30/9/2020), Tya yang juga Ketua Tim PKM-K mengatakan, inovasi ini berawal dari pengamatan terhadap penggunaan plester luka di masyarakat. Berdasarkan data yang dikumpulkan, ditemukan bahwa pangsa pasar plester luka sederhana mampu mencapai angka 75,5 persen.
“Hal ini menandakan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan plester luka. Namun, banyak dari mereka yang kurang memahami pemilihan plester yang baik untuk luka,” katanya.
Lima mahasiswa tersebut bekerja sama menyatukan ide untuk membuat inovasi baru mengenai plester luka tersebut. Akhirnya inovasi tersebut membuahkan karya berjudul “Produk Inovasi Dressing Luka Berbasis Hydrogel dengan Ekstrak Daun Ashitaba untuk Membantu Proses Penyembuhan Luka”.
Tya dan tim akhirnya berhasil berinovasi dengan membuat produk ASHIDRESS. ASHIDRESS merupakan produk dressing luka yang memiliki kandungan ekstrak daun ashitaba. Daun ashitaba sendiri sudah terbukti memiliki kandungan yang multikhasiat.
Penambahan ekstrak daun ashitaba terletak pada sentral dressing. Ekstrak murni yang berasal dari bahan alami juga memberikan potensi terjaminnya produk ASHIDRESS dan akan mempermudah mendapatkan sertifikasi halal untuk menjamin keamanan produk.
Senyawa yang terkandung dalam daun ashitaba di antaranya alkaloid, saponin, glikosida, tannin, vitamin, mineral, dan asam folik. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai sumber antioksidan, antibakteri, dan anti-inflamasi sehingga dapat memperbaiki kerusakan sel, memicu produksi kolagen, mencegah infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
“Selain itu, dengan sediaan dressing yang mampu menyerap eksudat pada luka dan dikonversi dalam bentuk hidrogel menjadikan luka tetap terjaga kelembapannya,” jelas Tya.
Produk ASHIDRESS digagas sebagai solusi yang membantu proses penyembuhan luka secara sistemis. ASHIDRESS mengefisiensikan proses perawatan luka dengan kemudahan sediaan dressing yang sudah disertai dengan plester siap tempel sehingga mutu kebersihan bagian yang tertempel pada luka lebih terjaga.
“Kami berharap produk ASHIDRESS ini bisa diterima dan bermanfaat untuk masyarakat, memudahkan masyarakat dalam perawatan luka dengan memilih dressing yang tepat, alami, dan kaya manfaat,” pungkas Tya. [PIH UNAIR]