Pademi Covid-19 telah melanda dunia dan Indonesia hampir setahun lamanya. Tidak hanya berdampak di aspek kesehatan, tetapi juga aspek lainnya, seperti perekonomian. Banyak pedagang yang turun omzetnya bahkan gulung tikar.
Dari permasalahan tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-63 kelompok 165 Universitas Airlangga (Unair) menciptakan jual beli daring yang diberi nama “Dodolan Lur!”. Sasaran aplikasi tersebut adalah warga Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Penciptaan platform berawal dari warga Wonorejo yang ingin mengembangkan usaha dagang mereka lewat online karena pandemi Covid-19 ini yang menjadikan omzet mereka menurun,” ujar Aditya Beriyan Gusti, ketua pelaksana program, Senin (1/2/2021).
Adit, sapaan akrabnya, mengatakan, aplikasi itu bertujuan untuk membantu warga Wonorejo yang sebagian besar masih bergantung pada sistem berjualan konvensional yang mengharuskan berjualan secara tatap muka.
Uniknya, proses pembuatan platform dilakukan secara autodidak belajar dari YouTube dan sumber di internet. Hal tersebut dikarenakan latar belakang anggota tim tidak ada yang memiliki keahlian dalam pembuatan aplikasi. Dengan memanfaatkan waktu setelah UAS, tim melakukan pengerjaan aplikasi menghabiskan waktu sekitar dua mingguan.
“Dua minggu mulai dari mengumpulkan data hingga men–design interface dari aplikasinya, semua autodidak dilakukan,” ucap mahasiswa Fakultas Hukum Unair tersebut.
Produk yang di-display, lanjutnya, berupa pakaian, makanan, produk digital seperti pulsa dan token listrik, juga sembako. Dalam pemanfaatannya, terdapat beberapa warga yang sudah memanfaatkan dan mulai berjualan.
Adit menjelaskan, aplikasi itu belum bisa diunduh melalui internet/Play Store. Hal ini karena masih berbentuk prototipe sehingga para warga mendapatkan melalui media ShareIt secara langsung saat sosialisasi.
“Untuk kelanjutannya, apabila aplikasinya banyak yang menggunakan, Insyaallah kami pandu melalui WhatsApp grup. Karena pada saat selesai sosialisasi kemarin dibuatkan grup agar bisa saling berbagi informasi dalam satu forum,” ujarnya.
Adit menyebut, antusiasme warga sangat tinggi dengan adanya aplikasi tersebut. Masyarakat Wonorejo, sambungnya, kini mulai belajar berjualan secara online dan berminat meningkatkan pengetahuan akan berbelanja online.
“Karena mereka tidak perlu susah payah untuk bertatap muka dan tentunya hal itu akan mengurangi penyebaran Covid-19 juga,” imbuh mahasiswa angkatan 2018 tersebut.
Dengan aplikasi tersebut, Adit berharap warga Wonorejo bisa meningkatkan pendapatan mereka di masa pandemi seperti ini. Selain itu, karena sudah melakukan transaksi secara digital, diharapkan mereka dapat lebih mudah mengerjakan kegiatan lain dengan lebih lancar. (*)