Membangun startup tidak hanya bermodalkan ide bisnis yang telah tervalidasi serta memecahkan permasalahan masyarakat, atau niat dan mental tahan banting yang kuat. Masih terdapat banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh seseorang yang ingin mendirikan startup.
Ketua Bidang Inkubator Bisnis dan Teknologi di Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inovasi Universitas Airlangga (BPBRIN Unair) Dr Achsania Hendratmi SE atau Achsania menjelaskan, para pendiri startup juga perlu mempersiapkan berbagai hal. Di antaranya, anggota tim yang baik, model bisnis, proyeksi finansial, intellectual property, hingga link kepada mentor, inkubator, dan akselerasor bisnis.
Membangun tim
Memilih tim menjadi hal krusial dalam membangun startup. Anggota tim yang baik adalah yang memiliki kompetensi sesuai dengan fungsi dan bidang kerjanya, memiliki visi yang sama, dapat membangun komunikasi dan koordinasi yang baik, dan memastikan bisnis rintisan atau startup dijalankan dengan kerja tim yang baik.
“Hal yang umum terjadi dalam business matching dengan investor atau angel capital sering kali adalah komposisi tim menjadi perhatian penting,” paparnya.
Menyusun model bisnis
Model bisnis atau business model adalah kegiatan menyusun suatu tahapan atau kerangka bagaimana suatu bisnis menciptakan revenue. Business model sering kali digunakan untuk penyederhanaan business plan. Menurut Achsania, tren startup saat ini adalah menyusun business model dengan menggunakan metode BMC (Business Model Canvas).
“Business model bukanlah suatu kerangka yang permanen. Pebisnis harus terus memperbaiki model bisnisnya seiring dengan perubahan-perubahan eksternal yang cepat,” ucapnya.
Proyeksi keuangan
Permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa yang merintis startup adalah paradigma “jalan dulu saja, kalau sudah besar, baru buat proyeksi keuangan”. Menurut Achsania, paradigma ini kurang tepat karena memulai startup di tahap awal juga perlu mempersiapkan financial projection atau proyeksi keuangan.
Financial projection biasanya terdiri atas forecast neraca, laporan rugi-laba, dan forecast arus kas. Selain itu, hal yang paling penting adalah analisa investasi untuk mengetahui break event point (BEP), payback period, dan perhitungan yang lain.
“Dalam beberapa kasus, saya sering menemui startup Unair yang tidak menyiapkan financial projection dengan alasan tidak ada tim dari anak Ekonomi atau Akuntansi. Oleh karena itu, ketika menyusun tim, sebaiknya chief executive officer (CEO) mempertimbangkan benar-benar untuk merekrut chief financial officer (CFO) untuk mengurus aspek keuangan bisnis,” jelas Achsania.
Menyiapkan HAKI
Persiapan intellectual property sering kali dilupakan atau bahkan tidak terpikirkan oleh para pendiri startup khususnya mahasiswa. Hal tersebut karena menurut mereka, bisnisnya masih kecil sehingga tidak perlu ada badan hukum dan tidak perlu memikirkan paten untuk formula atau temuan tertentu.
Menurut Aschania, persepsi tersebut adalah hal salah. Jika memang serius membangun startup, intellectual property atau HAKI harus diperhatikan.
“Sederhananya, bagaimana badan hukum perusahaan? CV atau PT? Apakah merek produk sudah didaftarkan?” lanjutnya.
Hal tersebut penting diperhatikan terlebih oleh CEO startup. CEO perusahaan pemula harus berpandangan jauh ke depan terkait melindungi bisnisnya.
Intellectual property itu sendiri biasanya meliputi copyrights, trademark, patent, trade secret dan lain sebagainya. Intellectual property merupakan business tools yang penting terutama untuk memperkuat keunggulan kompetitif dan melindungi bisnis ke depan.
Miliki mentor
Perusahaan rintisan atau pemula membutuhkan mentoring dari mentor-mentor yang tepat. Hal tersebut karena biasanya perusahaan pemula sangat rentan terhadap kegagalan atau kebangkrutan terutama di fase awal pendirian.
Terkait hal tersebut, lembaga inkubator bisnis teknologi memiliki peran sangat penting. Melalui inkubator atau akselerator, pendiri startup akan semakin mudah membangun network, bertemu dengan investor, akses pendanaan, akses pasar, dan lain sebagainya.
Unair sebagai salah satu kampus unggulan, senantiasa mendukung ide dan inovasi mahasiswanya yang terjun ke ranah perusahaan rintisan. Informasi lengkap seputar karya-karya mahasiswa Unair bisa dikunjungi di unair.ac.id. (*)