Mimpi untuk berkuliah di luar negeri tampaknya tak lagi sekadar angan-angan. Pasalnya, Pemerintah Taiwan melalui Taiwan Higher Education Fair (THEF) memberikan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang bercita-cita melanjutkan studi di Taiwan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Departemen Internasional dan Lintas Selat, Kementerian Pendidikan Taiwan, Dr Yen-Yi Nicole Lee. Ia mengatakan, Kementerian Taiwan telah meningkatkan jumlah beasiswa bagi pelajar dari Indonesia. Termasuk adalah beasiswa program sarjana dan pascasarjana.
“Indonesia adalah negara ketiga terbanyak penyumbang mahasiswa internasional di Taiwan. Jumlahnya 13.000 pada 2020,” ujarnya melalui video sambutan daring ketika membuka gelaran THEF 2021 pada Sabtu (27/3/2021).
Nicole menuturkan, Taiwan menyediakan beragam beasiswa untuk pelajar jenjang S-1 hingga S-3. Salah satunya yakni Beasiswa Elite Study in Taiwan (ESIT) khusus bagi para dosen di Indonesia. Pihaknya juga menambah kuota Huayu Enrichment Scholarship bagi pelajar Indonesia untuk belajar bahasa Mandarin di Taiwan.
Seluruh beasiswa yang diberikan telah mencakup biaya kuliah. Beberapa bahkan memberikan uang saku bulanan atau menanggung biaya tempat tinggal selama studi.
“Saat ini, Pemerintah Taiwan terus mempromosikan New Southbound Policy untuk lebih memperkuat negara berkembang di kawasan Asia. Termasuk dalam hal pendidikan, Indonesia adalah salah satunya,” tutupnya.
Sebagai informasi, THEF telah menjadi agenda rutin yang digelar dua kali dalam setahun. Penyelenggaranya antara lain TECSID, Asia University, dan Divisi Pendidikan Taiwan Economic and Trade Office (TETO), secara khusus menggandeng tiga perguruan tinggi ternama di Indonesia. Di antaranya, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Khusus pada penyelenggaraan THEF kali ini, TECSID kembali memperkenalkan program 2+i. Sebuah program baru yang ditujukan untuk lulusan jenjang D-3 Vokasi.
“Program kuliah full degree S-1 sampai S-3 dan yang terbaru ada program 2+i. Ini diperuntukkan bagi mahasiswa D-3 yang ingin alih jenjang. Jadi, mereka bisa kuliah di Taiwan tanpa harus mengulang dari awal S1,” jelas Primasari Cahya Wardhani selaku Manager Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID).
Sejak 2020, pameran perguruan tinggi terbesar Taiwan itu terpaksa dihelat secara daring karena Pandemi Covid-19. Alhasil, ribuan pengunjung yang biasa memenuhi Aula Lantai I Gedung Manajemen Kampus C UNAIR kini menghadiri THEF secara daring.
Meski begitu, peserta pameran tetap antusias menyimak presentasi dari 43 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang ada di Taiwan. Tercatat, lebih dari 10.000 peserta hadir dalam pameran tersebut.
“Seluruh peserta tetap dapat berkonsultasi langsung dengan perwakilan universitas melalui situs web dan aplikasi yang kami sediakan,” pungkas Prima.
Sebagai salah satu universitas yang terus mengembangkan dunia pendidikan, Unair senantiasa mengembangkan kerja sama dengan universitas di luar negeri. Untuk mengetahui bentuk kerja sama apa saja yang telah dilakukan Unair, simak melalui unair.ac.id. (*)