Dosen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV Unair) Prof Dr Ir Suhariningsih baru saja menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia dianugerahi penghargaan sebagai Pengembang Pelayanan Kesehatan Tradisional di Jawa Timur. Anugerah membanggakan itu diberikan atas jasa besarnya dalam mengembangkan pengobatan tradisional di Jawa Timur.
Diketahui, Prof Rin –sapaannya- merupakan sosok penting di balik perkembangan Pendidikan Pengobat Tradisional (Battra) di Jawa Timur. Bagaimana tidak, nama Prof Rin tercatat sebagai pendiri Organisasi Profesi Battra (IPTAKI/PPTRAKI/PPTI) yang telah diakui sebagai mitra Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ketua Perkumpulan Pendidikan Tinggi Kesehatan Tradisional Indonesia (PPTKTI) itu juga merupakan perintis kerja sama Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan tim Dosen Battra Unair. Hubungan harmonis itu pada akhirnya memberikan sumbangan keberhasilan bagi Jawa Timur.
“Pada tahun 2017 dan 2018, Jatim mendapatkan apresiasi dari Kemenkes sebagai pemenang Asman Toga dan Akupresur tingkat Nasional dua tahun berturut-turut,” ujar Ketua Sentra Pengembangan, Penerapan, Pengobatan, Tradisional (SP3T) Jawa Timur itu.
Sejak 2011, Prof Rin telah membuahkan banyak penelitian dan inovasi pada pengobatan empiris bersama SP3T. Beberapa hasil penelitian bahkan dirujuk sebagai pengambilan kebijakan oleh Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) Kemenkes.
Di antaranya yakni pengembangan Peralatan Tradisional (Alkestrad) Elektrostimulator (AES) dan Laserpunktur. Kedua inovasi yang digagas sejak tahun 2001 dan 2003 itu diklaim memudahkan para Ahli maupun Pengobat Tradisional Empiris dalam praktiknya.
“Laserpunktur membantu para praktisi dalam memberikan dosis terapi. Alat ini menggunakan Laser Semikonduktor dan dilengkapi dengan dosis energi. Saat ini kami juga tengah mengembangkan Smart AES,” ungkapnya.
Bagi Prof Rin, penghargaan yang ia dapatkan merupakan titik balik perjuangannya dalam membangun dan mengembangkan Kesehatan Tradisional. Ke depan, Ia bercita-cita ingin mendirikan Pendidikan Profesi hingga Pendidikan Jenjang S-2 Battra. Ia berharap, mimpi tersebut dapat segera terwujud sebelum dirinya pensiun tahun depan.
“Ibarat membangun sebuah rumah, saya dan teman-teman dosen Battra sudah membuat fondasi (Jenjang D3- Battra) pada 2005. Kemudian tahun 2015, kami membangun lantai dasar, yaitu Pendidikan D-4 Battra. Insya Allah tahun ini akan kami wujudkan lantai dua, yaitu Pendidikan Profesi Battra,” harapnya.
Sebagai informasi, penghargaan tersebut diberikan dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2020. Setelah sempat tertunda sejak November 2020 lalu, acara penghargaan dilangsungkan pada Selasa (6/4/2021) di Gedung Grahadi. Sejumlah tokoh penting seperti Bupati, Wali Kota, mitra kerja, hingga perwakilan institusi yang dianggap berjasa dalam pengembangan Jawa Timur juga menerima penghargaan.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Unair senantiasa mendukung prestasi SDM-nya di tingkat nasional maupun internasional. Untuk mengetahui prestasi lainnya yang telah diraih SDM Unair, klik unair.ac.id. (*)