Kebutuhan energi, khususnya minyak bumi, semakin meningkat dan ketergantungan terhadap energi fosil juga harus mulai dikurangi. Dalam hal ini, lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) mencetuskan ide berupa produk Waco-gel, sebuah bahan bakar dari minyak jelantah yang dipadatkan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan.
Lima mahasiswa tersebut tergabung dalam tim yang terdiri atas Muhammad Anang Jazuli, Firman Hidayat, Ningsih Putri Herman, dan Muhammad Fajar Faliasthiunus Pradipta. Keempatnya dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Adapun Haflan Alfiri Widrayat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Tim membeberkan bahwa proses pembuatan Waco-gel melalui teknologi dan peralatan sederhana. Selanjutnya, limbah dari bahan bakar nabati (minyak jelantah) yang awalnya mudah menguap itu kemudian dipadatkan dalam bentuk biogel.
Anang selaku ketua tim menjelaskan terkait alasan memilih minyak jelantah. Hal tersebut karena melalui proses reaksi esterifikasi dan transesterifikasi, minyak jelantah memiliki asam lemak yang tinggi.
Lebih lanjut, Anang juga menyebutkan beberapa kelebihan produk Waco-gel. Di antaranya, terbarukan, tidak menghasilkan asap selama pembakaran, tidak menimbulkan jelaga, tidak menghasilkan gas berbahaya, nonkarsinogenik, dan nonkorosif.
“Tentunya ramah lingkungan apalagi dengan bentuknya yang padat berupa gel, bisa memudahkan proses pengemasan dan pendistribusian. Selain itu, sangat cocok untuk menghangatkan makanan pada industri katering atau bahkan saat berkemah,” jelas Anang.
Melalui tagline “For Better Future”, Waco-gel dibanderol seharga Rp 15.000 per sterno dengan berat 150 gram.
“Untuk saat ini, jika ingin memesan produk Waco-gel, bisa melalui DM Instagram, WA admin, market place (Shopee dan Tokopedia). Web juga, tetapi kini masih dalam tahap pengintegrasian,” ujar Anang.
Inovasi Waco-gel, lanjutnya, juga berorientasi pada ketercapaian SDGs poin ke-7 mengenai energi bersih dan terjangkau.
“Waco-gel dikatakan energi bersih karena produk ini sifatnya adalah terbarukan dan zero waste juga sehingga bisa turut mengurangi emisi di udara,” tandasnya.
Ide tim ini telah berhasil memperoleh pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori PKM Kewirausahaan 2021. Dalam prosesnya, tim telah merangkul mitra seperti usaha katering di Sidoarjo. Selain itu, bersinergi dengan start-up penyuplai minyak jelantah.
“Secara mitra karena kami basisnya adalah memanfaatkan minyak jelantah. Kami menggandeng startup PKM-Kewirausahaan juga dari Unair yang namanya ‘Jelantah Yuk’, semacam simbiosis mutualisme, lah,” papar mahasiswa FST tersebut.
Pada akhir perbincangan, Anang berharap produk ia dan tim bisa dikenal masyarakat dan dipilih sebagai solusi alternatif bahan bakar padat.
“Karena pada umumnya dalam penggunaan bahan bakar padat, masyarakat masih sering menggunakan spiritus yang di-gel-kan, hal ini tentunya tidak terbarukan. Harapannya ya, produk kami bisa membawa value zero waste dan menjadi salah satu pemecahan masalah dalam pengolahan minyak jelantah yang biasanya dibuang saja,” pungkasnya.
Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang mendorong sivitas akademikanya untuk senantiasa berguna bagi masyarakat. Untuk mengetahui kiprah mahasiswa dan alumni Unair lainnya, kunjungi laman unair.ac.id. (*)