Momentum Hari Pahlawan pada 10 November 2020 turut diperingati Universitas Airlangga (Unair) sebagai perayaan Dies Natalis Ke-66 Unair. Mengingat, 66 tahun lalu, tepatnya 10 November 1954, Unair diresmikan.

Kali ini, ada beragam agenda kegiatan untuk meramaikan momentum peringatan 66 tahun Unair berdiri sebagai salah satu kampus terbaik di kawasan timur Indonesia itu. Salah satu agenda tersebut digelar pada Selasa (10/11/2020) di Kampus (MERR) C Unair.

Upacara Hari Pahlawan

Agenda 10 November itu dimulai dengan upacara bendera Peringatan Hari Pahlawan yang diikuti seluruh sivitas akademika. Baik jajaran pimpinan universitas, dekan dan wakil dekan, direktur dan ketua lembaga, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa Unair.

Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak dalam amanatnya berpesan kepada masyarakat untuk memaknai nilai kepahlawan masa kini dengan menumbuhkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Prof Nasih, nilai itu setidaknya ada empat poin. Yakni, nilai kemandirian atau independensi, nilai inovasi dan kreativitas, nilai kepeloporan, serta nilai kemenangan atau pemenang.

“Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir setahun, adanya imbauan di rumah saja. Jangan sampai kita lupa dengan nilai-nilai kepahlawanan, kebangsaan, kemasyarakatan, lupa dengan nilai-nilai ke-Unair-an,” ucapnya.

Prof Nasih menambahkan, bangsa besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Membangun bangsa ini adalah tugas kita. Kita hargai jasa pahlawan dengan karya.

Bagikan sejuta masker

Agenda berikutnya adalah pembukaan Pembagian Sejuta Masker oleh alumni di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dilakukan di luar negeri.

Kegiatan itu adalah salah satu agenda perayaan Dies Natalis Ke-66 Unair yang dilakukan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) cabang di seluruh Indonesia. Termasuk dilakukan mahasiswa dalam hal ini dikoordinasi BEM Unair.

Ketua Panitia Pembagian Sejuta Masker dr Winaryo SpPerio menyampaikan bahwa antusiasme alumni sangat tinggi dalam agenda itu. Bahkan, sejumlah alumni yang berada di luar negeri turut berpartisipasi. Perolehan masker pun melebihi target yang dipatok panitia. Cak Win—sapaan akrabnya—mengaku sangat bersyukur atas antusiasme dan kegotongroyongan semua pihak.

“Bahwa sampai dengan hari ini telah terkumpul sebanyak lebih dari sejuta masker. Totalnya kami menerima 1.354.188 masker. Ini melebihi target kami. Sebelumnya kami menarget mampu mengumpulkan 1 juta masker,” ungkapnya.

Perlu diketahui, agenda Pembagian Sejuta Masker 2020 itu merupakan kegiatan yang diusung IKA UA dalam memeriahkan Dies Natalis Ke-48 IKA UA dan Dies Natalis Ke-66 Unair. Pembagian masker dilakukan serentak pada Selasa (10/11) di berbagai daerah oleh IKA UA cabang masing-masing.

Menurut Cak Win, IKA UA cabang seluruh Indonesia mengonfirmasi untuk turut andil dalam agenda itu. Sementara di Surabaya, terdapat 50 titik pembagian masker yang dilakukan mahasiswa.

“Kami juga melakukan pembagian masker di Surabaya, bekerja sama dengan mahasiswa,” katanya.

Total terdapat 150 mahasiswa yang terlibat. Mereka juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) serta diimbau tetap patuh mengikuti protokol kesehatan. Titik-titik itu, antara lain kawasan Wonokromo, Mulyorejo, Taman Bungkul, Jembatan Merah, Keputran, Kapasan, dan Tambak Sari.

“Semoga kegiatan ini (bagi-bagi masker) tidak hanya berhenti sampai di sini. Karena tujuan ini bisa berkontribusi dalam mengurangi angka Covid-19. Karena masker mampu melindungi diri sendiri juga orang lain,” harap Cak Win.

Berikan penghargaan

Dalam momentum dies natalis itu, Unair juga memberikan apresiasi terhadap alumni sivitas akademika, fakultas, program studi, unit, dosen, dan mahasiswa yang berprestasi. Total terdapat 19 kategori penghargaan yang diberikan Unair.

Kategori itu meliputi personal, institusi, dan karya. Kategori personal, yakni alumni, tenaga kependidikan, dosen dengan sitasi terbaik, dosen penulis produktif, peneliti aktif, dosen dengan patent granted, dosen dengan hilirisasi, dosen penulis opini, dosen dengan blog terbaik, mahasiswa dengan blog terbaik, serta dosen dengan pengabdian.

Kategori institusi, unit kerja kolaboratif, fakultas dengan website terbaik, prodi penyelenggara double degree terbaik, prodi dengan website terbaik, unit kerja dengan pemberitaan terbanyak, unit kerja dengan website terbaik, dan unit kerja dengan pelayanan terbaik. Adapun kategori karya adalah jurnal terbaik.

Prof Nasih menyampaikan apresiasi terhadap para nominator prestasi pada Dies Natalis Ke-66 Unair. Menurut Prof Nasih, iklim kompetitif dalam hal positif di lingkungan organisasi sangat diperlukan. Mengingat, iklim semacam itu mampu mendorong setiap komponen organisasi berinovasi.

“Saya sampaikan selamat kepada semuanya. Ini adalah awal prestasi kita bersama untuk menorehkan prestasi yang lain. Terutama dalam upaya menjadikan universitas lebih baik dan maju untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan beradab,” pungkasnya. [*]