Universitas Airlangga (Unair) mencatatkan torehan prestasi dalam Anugerah Hak Kekayaan Intelektual Produktif dan Berkualitas Tahun 2020, Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN).

Tahun ini, Unair meraih peringkat ketiga sebagai institusi terproduktif bidang kesehatan dan obat di atas Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pengumuman penghargaan itu disampaikan Rabu (18/11/2020) di Hotel Westin, Jakarta, dan secara daring melalui Zoom serta siaran langsung Youtube Kemenristek/Brin.

Yang menarik, sebanyak 90 penulis dari Unair turut mendapat penghargaan individu dalam ajang itu. Tiga akademisi meraih penghargaan penulis produktif berkualitas tinggi, yakni Moh Yasin, Iman Harymawan, dan Anis Eliyana. Berikutnya, sebanyak 87 akademisi Unair meraih penghargaan penulis artikel terbaik.

Ketua LIPJP & HAKI UNAIR Prof Hery Purnobasuki MSi PhD membenarkan capaian torehan itu. Penganugerahan tersebut merupakan acara rutin Ristek/BRIN. Bagi Unair, prestasi itu tergolong peningkatan, mengingat Unair kali pertama masuk ke lima besar dibanding tahun sebelumnya.

“Bagi Unair, prestasi ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat. Bahwa Unair tidak diam meski masa pandemi Covid-19. Terus berinovasi, terus berprestasi,” ujarnya.

Kategori terproduktif itu, ungkap Prof Hery, ditentukan melalui penilaian dari data base web of science oleh Ristek/BRIN. Berikutnya, rekam jejak dan data keaktifan dalam bidang penelitian dari institusi serta akademisi bakal dilihat. Yang paling berpengaruh, sebut Prof Hery, adalah produk-produk inovasi dan penelitian dari institusi.

“Dari sisi publikasi, data-data penelitian kita sehingga itu menjadi salah satu bahan pertimbangan penilaian. Termasuk beberapa aktivitas-aktivitas terkait Covid-19 Unair, vaksin,” ucapnya.

Prof Hery menyebutkan, saat ini, produk Unair yang memiliki hak paten mencapai lebih dari 150 produk yang tercatat. Tren tiap tahun jumlah itu terus meningkat. Untuk tahun ini, ada tambahan lebih dari 70 produk yang akan dipatenkan.

“Kami bisa membantu dalam pengurusan hak paten bagi sivitas. Ini akan terus kita dorong dan lakukan menuju hilirisasi hasil penelitian. Baik dari skala lab kita dorong sampai pada hilirisasi,” ungkapnya.

Atas torehan prestasi tersebut, Prof Hery berharap iklim prestasi itu mampu terus terbangun di lingkungan Unair. Termasuk capaian tersebut semoga mampu menjadi inspirasi Unair ke depan untuk menorehkan prestasi yang lain.

“Yang terpenting dari sebuah penelitian itu nilai kebermanfaatan kepada masyarakat. Saat kita semua bersama-sama, semuanya bisa dikejar. Maju bersama. Hebat, ya, hebat bersama. Semoga Unair Hebat dan smart university bisa segera tercapai,” pungkas Prof Hery. [*]