Seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, beban kerja tenaga medis semakin bertambah. Akibatnya, angka tenaga medis yang terpapar Covid-19 juga ikut melonjak.

Dari kondisi tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) berinisiatif menciptakan aplikasi DokterSafe. Dokter Muhammad Shoifi SpOT(K) selaku Project Manager DokterSafe mengatakan, aplikasi itu berguna untuk melindungi tenaga medis yang tengah berjuang melayani pasien Covid-19.

“Kami diberikan kepercayaan oleh Dekan FK Unair untuk merancang suatu aplikasi khusus perlindungan dan keselamatan dokter dan tenaga kesehatan Indonesia pada masa pandemi Covid-19 saat ini,” katanya saat peluncuran DokterSafe, Minggu (17/1/2021).

Sebagai karya anak bangsa, DokterSafe dikembangkan sebagai media informasi, komunikasi, dan edukasi dalam upaya perlindungan dan keselamatan. Khususnya, bagi dokter dan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Lantas, bagaimana aplikasi DokterSafe membantu dokter dan tenaga kesehatan? Aplikasi yang  diresmikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin itu memuat fitur-fitur menarik yang bermanfaat bagi perlindungan dan keselamatan.

Misalnya, fitur asesmen mandiri untuk mendeteksi kondisi dan risiko terhadap Covid-19. “Ini adalah salah satu bagian penting dari aspek kewaspadaan guna mencegah penularan dan penyebaran kasus Covid-19,” terangnya.

Ia menambahkan, aplikasi DokterSafe juga menyediakan akses informasi situasi dan kondisi terkini penyakit Covid-19 yang selalu update setiap hari. Selain itu, pengguna dapat memantau perkembangan jumlah kasus dan berita terbaru mengenai Covid-19.

Tidak hanya itu, Shoifi menyebutkan, DokterSafe memiliki beberapa fitur tambahan. Di antaranya akses terhadap link-link penting, seperti situs web WHO, Satgas Penanganan Covid-19, dan Kemenkes.

Yang menarik, DokterSafe juga dibekali video dan buku sebagai media edukasi dan pembelajaran. Sejumlah hotline penting juga ditambahkan. “Hotline ini dapat dihubungi jika ada dokter atau tenaga kesehatan terdampak Covid-19,” ujarnya.

DokterSafe juga menyediakan fitur GPS. Tujuannya, mendeteksi posisi keberadaan pengguna dan rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat.

Keberhasilan FK Unair dalam menciptakan DokterSafe tidak terlepas dari usaha Shoifi dan tim. Ia mengaku, proses pengisian konten, pencarian nama, pembuatan logo, hingga penyusunan ulang seluruh komponen aplikasi memerlukan waktu yang tidak sedikit.

“Gagasan ini kita mulai sejak awal Maret 2020 lalu dengan penuh kesungguhan. Alhamdulillah, sekarang, sudah selesai dan dapat digunakan,” ujarnya.

Aplikasi yang kini telah tersedia di Play Store itu tercatat telah diunduh lebih dari 1.000 pengguna. Dekan FK Unair Prof Dr Budi Santoso dr SpOG(K) menyebutkan, hal itu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya, Satgas Covid-19.

Budi Santoso berharap, DokterSafe dapat tumbuh dan berkembang menjawab tantangan zaman ke depan. “Semoga platform aplikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya dalam upaya perlindungan dan keselamatan dokter dan tenaga medis selama masa pandemi ini.” (*)