Pembatasan kegiatan selama pandemi membuat banyak kegiatan harus lebih banyak dilakukan dari rumah, termasuk di bidang pendidikan. Meski begitu, hal ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) untuk berinovasi.

Berangkat dari kegelisahan selama Covid-19, Hilmy Muktafi, mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Unair tertantang menciptakan inovasi pendidikan untuk membantu pembelajaran jarak jauh bagi calon mahasiswa baru yang akan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Aplikasi tersebut bernama Analitica.id.

“Analitica diciptakan salah satunya karena adanya keresahan dari dampak pandemi Covid-19 terhadap pendidikan. Kita tidak bisa belajar secara tatap muka karena kekhawatiran akan terjadinya penyebaran virus tidak dapat terhindarkan,” ujar mahasiswa tingkat akhir tersebut, Selasa (22/3/2021).

Hilmy melanjutkan, meski demikian, pendidikan tidak mungkin berhenti total menunggu hingga pandemi berakhir. “Kami tertantang untuk menjadi salah satu perajut solusi terhadap permasalahan ini. Kami mencoba mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran dengan harapan dapat mengakselerasi pemerataan akses pendidikan serta mampu menembus batas-batas wilayah,” tambahnya.

Analitica sendiri merupakan aplikasi edukasi yang dirancang khusus untuk persiapan ujian seperti UTBK, SBMTPN, Mandiri, Kedinasan, dan CPNS. Kini, di App Store, Analitica sedang naik daun dengan menduduki posisi 16 teratas bersaing dengan aplikasi pendidikan lainnya. Sudah tercatat jumlah unduhan aplikasi Analitica.id oleh pengguna lebih dari 20 ribu kali.

Dalam pembentukan tim, Hilmy mengakui prosesnya lebih banyak dilakukan melalui remotework from home. Hal ini tidak serta merta menghalanginya untuk bisa bekerja sama dengan anggota tim yang berada jauh di luar daerah, bahkan antarnegara. Tentu saja ada banyak tantangan, tetapi bagi Hilmy, tujuan di balik Analitica lebih penting untuk diperjuangkan agar terjadi pemerataan akses pendidikan hingga di seluruh pelosok Indonesia.

“Pandemi Covid-19 menciptakan tantangan tersendiri dalam proses bekerja. Bisa saya katakan, tim Analitica tersebar dari Sabang sampai Merauke,” ucapnya.

Pada mulanya, ucap Hilmy, sering terjadi kasus telat Zoom meeting karena lupa disepakati penggunaan WIB, WIT, atau Wita. Dari sisi teknis, Analitica tersedia di banyak platform, seperti Android, iOS, dan situs web. “Salah satu tujuan Analitica adalah pemerataan akses pendidikan. Tidak lucu kalau hanya tersedia di platform tertentu,” jelas mahasiswa Program Studi S-1 Sistem Informasi tersebut.

Ke depan, Hilmy berharap, aplikasi Analitica yang dibuatnya mampu menjadi solusi terhadap masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia. Dalam waktu dekat pula, Analitica bekerja sama dengan JTV dan Unair menyelenggarakan Tryout UTBK 2021 pada 5 April mendatang. Sepuluh peraih skor tertinggi Tryout UTBK nantinya akan mendapatkan golden ticket untuk masuk di Unair.

“Semoga produk-produk yang kami ciptakan mampu memberikan solusi terhadap masalah pendidikan yang ada di Indonesia. Untuk teman-teman calon mahasiswa baru, coba ikuti tryout di Analitica, semoga bisa membuat kamu lebih produktif pada masa pandemi,” ucap Hilmy.

Hilmy juga mengungkapkan, aplikasi Analitica telah membantu banyak calon mahasiswa untuk mempersiapkan diri menuju UTBK 2021. Hal ini terlihat dari ratusan testimoni dari pengguna aplikasi melalui Google Play Store dan App Store.

Tak hanya melalui aplikasi, Analitica juga berkolaborasi dengan JTV mengadakan program TV dengan tajuk ‘Sinau nang Omah’ untuk mempersiapkan calon mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal di UTBK 2021. Acara ini disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi JTV atau kanal streaming JTV setiap hari Senin dan Selasa pada pukul 10.30-11.00. Akan ada kuis pada akhir sesi dan 3 peraih nilai tertinggi berhak mendapatkan hadiah pulsa senilai Rp 100.000.

Unair merupakan salah satu kampus unggulan yang senantiasa berinovasi dalam bidang pendidikan. Untuk mengetahui lebih detail apa saja yang telah dilakukan Unair, kunjungi unair.ac.id. (*)