Air susu ibu (ASI) merupakan keajaiban yang dihadirkan oleh Tuhan yang tidak bisa digantikan oleh apa pun. ASI menjadi satu-satunya nutrisi bagi manusia pada 6 bulan hingga 2 tahun pertama kehidupannya. Meski saat ini kecanggihan teknologi dan semakin majunya pengetahuan dapat menghasilkan berbagai jenis susu formula, tidak ada yang bisa menggantikan manfaat ASI sebagaimana mestinya.

Komposisi ASI yang sangat menakjubkan menunjukkan bahwa Sang Pencipta telah menciptakan bumi beserta isinya dengan sangat luar biasa. Dr Risa Etika dr SpA(K) yang merupakan dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) mengatakan bahwa ASI adalah fondasi kehidupan.

“ASI mengandung antibodi yang dapat mencegah dan mengobati penyakit berbahaya bagi bayi baru lahir, terutama pada penyakit saluran napas dan cerna,” ujarnya.

Pemberian ASI dianjurkan pada bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan. Lalu bayi dengan usia lebih dari 6 bulan hingga 2 tahun dianjurkan pemberian nutrisi berupa ASI yang diberi tambahan makanan pendamping ASI.

“ASI adalah nutrisi yang mudah dicerna oleh bayi baru lahir karena usus bayi baru lahir sangat rawan injury yang disebabkan komponen selain ASI. Apalagi jika bayi lahir secara prematur, mutlak harus diberikan ASI eksklusif supaya bayi tetap sehat,” terang Risa.

ASI eksklusif yang diberikan kepada bayi secara tidak langsung turut mempengaruhi kecerdasan bayi. Uniknya, manfaat ini hanya bisa diperoleh dari pemberian ASI, bukan susu formula. “Bayi baru lahir sampai usia 6 bulan itu merupakan golden period pertumbuhan neuron kecerdasan yang hanya akan tercapai dengan pemberian ASI karena sifat specific species-nya,” paparnya.

“IQ bayi yang mendapat ASI eksklusif akan bertambah 10 poin. Hal ini tidak terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Karena susu formula itu terbuat dari susu sapi, tidak specific species untuk bayi manusia,” tambah Risa.

Ibu yang memberi ASI kepada anaknya cenderung memiliki bonding yang baik dengan bayinya. “Bonding yang tercipta ini akan menjadikan bayi kelak jika dewasa menjadi anak yang saleh atau salehah karena sejak dini sudah mengerti perihal asah, asih, dan asuh,” ungkapnya.

dr Risa menuturkan, pemberian ASI eksklusif juga dapat menciptakan bayi dengan berat badan ideal, tidak terlalu kurus atau obesitas. Oleh karena itu, Risa berpesan bahwa pemberian ASI harus dilakukan oleh ibu karena tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan bayi, tetapi juga masa depan bangsa pula. “Salam ASI eksklusif. Karena anak adalah masa depan bangsa,” tutupnya.

Unair sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia berkomitmen mendorong sivitas akademika untuk berkontribusi kepada masyarakat luas. Untuk mengenal Unair lebih dekat, klik unair.ac.id. (*)