Isolasi mandiri (isoman) biasanya dilakukan oleh masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 disertai dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Meski begitu, masyarakat tetap membutuhkan berbagai vitamin atau obat-obatan guna menjaga kondisi kesehatan mereka.

Laura Navika Yamani SSi MSi PhD, salah satu epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) mengatakan, terdapat beberapa cara agar masyarakat mendapat vitamin maupun obat-obatan selama isoman.

Manfaatkan program Kemenkes

Laura mengatakan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menyediakan layanan konsultasi dan paket obat gratis bagi masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isoman. Hingga saat ini, program tersebut telah tersebar pada beberapa kabupaten atau kota di Pulau Jawa dan Bali.

Dalam menjalankan program itu, tambah Laura, Kemenkes menjalin kerja sama dengan 11 platform telemedicine dan apotek Kimia Farma. Adapun 11 platform telemedicine tersebut di antaranya Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell.

Selain itu, Kemenkes menjalin kerja sama dengan jasa pengiriman SiCepat untuk mengambil paket vitamin dan obat-obatan dari apotek Kimia Farma. Nantinya, paket vitamin dan obat-obatan tersebut akan dikirim ke alamat pasien sesuai data yang dimasukkan ke dalam situs web.

“Jadi, masyarakat dapat memanfaatkan program dari Kemenkes hanya perlu mengunjungi tautan https://isoman.kemkes.go.id dan memberikan data terkait kondisinya, apakah tergolong tanpa gejala atau bergejala ringan,” jelasnya pada Kamis (29/7/21).

Lebih lanjut, Laura mengungkapkan bahwa bantuan obat-obatan dan vitamin terbagi menjadi dua paket yang berbeda. Untuk pasien tanpa gejala mendapatkan paket yang berisi berbagai macam vitamin, seperti vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan zink. Sementara itu, pasien dengan gejala ringan akan mendapatkan paket vitamin ditambah obat-obatan, seperti Azitromisin, Oseltamivir, dan parasetamol.

Laura menuturkan, vitamin yang diberikan tersebut berguna mendorong sistem imun dalam tubuh agar mampu melawan Covid-19. Masyarakat juga perlu mengetahui bahwa obat-obatan tersebut bukan obat spesifik untuk Covid-19 atau antivirus SARS-CoV-2, melainkan untuk membantu meredakan gejala yang muncul karena terpapar Covid-19, yang sifatnya adalah terapi suportif.

Melalui jalur puskesmas

Selain program gratis dari Kemenkes, masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 juga dapat melapor kepada pihak puskesmas. Biasanya, tanjut Laura, puskesmas akan meminta bukti pemeriksaan Covid-19 kemudian puskesmas melakukan peresepan dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan.

“Program dari Kemenkes memang memanfaatkan teknologi. Jika terdapat masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan gadget, mereka bisa menghubungi Puskesmas terdekat,” ucap Laura.

Menurut Laura, ada beberapa lingkup rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW) juga dapat diberikan pasokan vitamin dan obat-obatan untuk meringankan beban kerja puskesmas sehingga selain memberikan bantuan makanan, pihak RT dan RW juga memberikan support berupa vitamin kepada warganya yang melakukan isoman.

Melalui donasi LSM atau paket berbayar

Selain dua hal di atas, Laura mengatakan bahwa sudah banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan donasi gratis kepada masyarakat yang menjalani isoman. Menurut Laura, bila memang ada bantuan seperti itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan.

Tidak hanya itu, banyak rumah sakit atau klinik yang juga menawarkan layanan telemedicine. Namun, masyarakat perlu mengeluarkan biaya karena layanan tersebut adalah layanan berbayar.

“Untuk saat ini, seharusnya pergerakan sudah pada level komunitas, bukan level individu. Jika ada yang terlihat bergejala, tetapi masih beraktivitas di luar rumah, masyarakat harus bisa mengedukasi agar orang tersebut mau melakukan pemeriksaan dan isoman,” imbau Laura.

Laura berharap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 mau melaporkan kasusnya agar rantai penularan dapat dihentikan. Dia juga mengingatkan bahwa Covid-19 bukan penyakit aib yang harus disembunyikan.

“Jika ingin pandemi segera selesai, salah satu caranya adalah 3T (testing, tracing, dan treatment). Isoman juga termasuk treatment. Kalau 3T tersebut berjalan dengan baik, kita dapat mempercepat pengendalian pandemi Covid-19,” tutupnya.

Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang mendorong sivitas akademikanya untuk senantiasa berguna bagi masyarakat. Untuk mengetahui kiprah mahasiswa dan alumni Unair lainnya, kunjungi laman unair.ac.id. (*)