Menjadi perwakilan Universitas Airlangga (Unair) sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) program diploma tingkat nasional tentu menjadi kesempatan yang tidak akan disia-siakan oleh Yasmin Auliya Hylmi. Mahasiswa D-3 Teknologi Laboratorium Medis itu kini tengah sibuk mempersiapkan laga tersebut.

Yasmin, begitu sapaan akrabnya menceritakan bahwa seleksi Mawapres nasional terdiri atas empat tahap. Pada tahap pertama, peserta melakukan seleksi pencapaian unggulan dan produk inovatif. Selanjutnya, peserta yang lolos tahap tersebut harus melakukan presentasi berbahasa Inggris mengenai topik Sustainable Development Goals (SDGs). Tahap ketiga yakni mengunggah poster deskripsi diri dan produk inovatif ke media sosial. Sementara itu, tahap terakhir adalah melakukan presentasi mengenai produk inovatif yang dirancang.

“Saat ini, saya sudah melewati proses seleksi tahap kedua dan masih menunggu pengumuman terkait hasilnya,” ucapnya.

Sembari menunggu hasil dari seleksi tahap kedua, mahasiswa kelahiran 2000 itu kini tengah mempersiapkan bahan dan konsep untuk pembuatan poster. Selain itu, dirinya aktif melakukan diskusi dan pembinaan bersama dosen setiap Selasa dan Kamis.

“Saat ini, saya juga gencar meminta dukungan kepada semua pihak untuk turut andil meramaikan persiapan ini dengan cara like dan subscribe pada video presentasi saya di channel Youtube Yasmin Auliya Hylmi,” pintanya.

Terkait produk inovatif yang dirancang, mahasiswa asal Sidoarjo itu melakukan inovasi dengan membuat hand sanitizer dari limbah nasi. Produk tersebut, nantinya akan diimplementasikan ke daerah-daerah di sekitar kampus Unair dengan sistem program pelaksanaan yang diharapkan bisa berjalan secara kontinu.

Ditanya perihal hambatan, Yasmin mengaku tidak menemukan kesulitan apa pun sejauh ini. Jangka waktu yang cukup longgar di setiap tahapan membuat kesiapannya cukup maksimal.

“Saya juga bersyukur dari pihak kampus sendiri berkontribusi banyak dalam persiapan Mawapres nasional ini. Unair sangat mendukung penuh dan mengayomi, sehingga segala persiapan bisa dipermudah,” ungkapnya.

Terakhir, mahasiswa yang berulang tahun setiap 13 November itu berpesan kepada mahasiswa lain yang tertarik mengikuti seleksi Mawapres Unair tahun depan untuk selalu memanfaatkan kesempatan yang ada.

“Belum tentu setiap kesempatan itu datang dua kali. Jadi, jangan pernah takut gagal untuk mencoba dan isilah kehidupan kampus dengan cerita-cerita perjuangan yang berkesan,” pungkasnya.

Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang mendorong sivitas akademikanya senantiasa berprestasi dikancah nasional maupun internasional. Untuk mengetahui prestasi mahasiswa dan alumni Unair lainnya, kunjungi laman unair.ac.id. (*)