Menutup tahun 2021, Universitas Airlangga (Unair) kembali mengukuhkan empat guru besar baru di lingkungan Universitas Airlangga. Kegiatan itu dikemas dalam sidang terbuka yang diselenggarakan Pada Rabu (15/12/2021) di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair.

Di antaranya adalah Dr Budi Suprapti Dra MSi Apt dalam bidang Ilmu Farmakokinetika – Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi; Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat; Dr Rini Devijanti Ridwan drg MKes dalam bidang Ilmu Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi; dan Prof Dr Sutinah Dra MS dalam bidang Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Dalam sambutannya, Rektor Unair Prof Nasih mengatakan bahwa guru besar adalah amanah, tugas dan jabatan dan dari semua itu orientasinya adalah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia. Adanya tambahan empat guru besar baru akan menambah energi baru.

“Harapannya, guru besar akan memberikan kontribusi terbaiknya,” ungkapnya.

Dari beberapa ide dan gagasan yang sudah disampaikan, lanjutnya, intinya adalah ikut memuliakan dan menyejahterakan umat di bidang masing-masing. Namun, perlu adanya kolaborasi untuk menghasilkan penanganan yang lebih efisien dan efektif.

Menurut Prof Nasih, tanpa kolaborasi yang baik antar sektor tidak akan ada efektivitas yang akan bekerja. Kolaborasi akan menghasilkan sinergi manakala dalam perumpamaannya satu tambah satu lebih dari dua. Oleh karena itu, dorongan untuk bekerja secara sistematik menjadi kunci dalam penanganan  persoalan yang dihadapi bersama.

“Kami berharap proses kolaborasi ini bisa terus dilanjutkan agar permasalahan yang dihadapi cepat terselesaikan,” tegasnya.

pengukuhan 4 guru besar
Rektor Unair, Prof Nasih

Pada akhir, menurut Prof Nasih, strategi Unair untuk meraih kejayaan masa depan adalah berkontribusi secara signifikan, baik lokal, nasional, maupun global. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan dan kolaborasi semua komponen dan unsur yang dimiliki Unair untuk bisa memberikan makna bagi kehidupan sesama.

“Saya berharap guru besar yang saat ini dikukuhkan akan lebih berkontribusi lagi pada masa-masa yang akan datang dan tentu berdasarkan dorongan dari semua pihak,” harapnya

Empat Guru Besar Baru

Tercatat ada empat guru besar baru yang menyampaikan masing-masing orasinya. Pertama, Dr Budi Suprapti Dra MSi Apt menyampaikan orasi ilmiahnya tentang “Tantangan Farmasi Klinik dalam Individualisasi Terapi”. Dijelaskan bahwa selama ini pelayanan kefarmasian masih sering dipersepsi oleh banyak pihak sebagai pelayanan yang hanya berfokus pada pemenuhan obat yang bermutu dan terjangkau.

Secara global, sejak beberapa dekade lalu, profesi farmasi telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat bermakna, melewati tiga periode utama farmasi pada abad ke-20: tradisional (menyiapkan dan mendistribusikan obat), transisional, dan tahap pengembangan yang berorientasi kepada pasien.

Kedua, Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS menyampaikan orasi terkait “Kekuatan Kolaborasi untuk Value Maksimal Program Kesehatan Masyarakat”. Dia menawarkan konsep pentingnya kolaborasi dalam menyelenggarakan program kesehatan dan upaya penurunan kematian ibu dan bayi dalam memahami bidang kerja keilmuan kesehatan masyarakat yang demikian luas.

pengukuhan 4 guru besar

Ketiga, Dr Rini Devijanti Ridwan drg MKes menyampaikan orasi “Oral Microbiology Dulu, Kini, dan Nanti”. Oral microbiology atau yang turut dikenal juga dengan dental microbiology adalah ilmu mengenai penyakit di rongga mulut, khususnya yang disebabkan mikroorganisme. Prof Rini menuturkan bahwa kondisi oral atau dental microbiology menjadi penemuan awal adanya mikroba di rongga mulut.

Melalui oral atau dental microbiology, akan didapatkan bentuk dasar dari mikroorganisme rongga mulut.

Terakhir, Prof Dr Sutinah Dra MS menyampaikan orasi “Kapitalisme dan Ancaman Eksploitasi: Upaya Pemenuhan Hak dan Perlindungan Bagi Buruh Outsourcing di Indonesia”. Menurut Prof Sutinah, pada era persaingan usaha yang semakin kompetitif, perusahaan fokus pada pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business). Sementara itu, pekerjaan lain yang sifatnya penunjang dilimpahkan ke pihak lain (outsourcing, red). Ini menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan mengembangkan investasi.

Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang senantiasa mendorong sivitas akademikanya untuk senantiasa berprestasi. Untuk mengetahui lebih jauh prestasi apa saja yang telah dihasilkan mahasiswa, dosen, dan alumni Unair lainnya, kunjungi laman unair.ac.id. (*)