Diseminasi hasil penelitian tim peneliti Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FFUA) menunjukkan bahwa senyawa fenolat dapat berperan dalam mencegah penyebaran Covid-19. FFUA kemudian tergerak untuk menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi siswa ponpes terkait cara membuat sabun yang mengandung senyawa fenolat.

Ketua Departemen Ilmu Kefarmasian FF Unair Dr apt Juni Ekowati MSi menuturkan bahwa pengmas diselenggarakan di Pondok Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik. Tidak hanya mengedukasi para santri cara pembuatan sabun, tim pengmas FFUA juga menyampaikan topik materi pendidikan dalam melaksanakan poin SDGs ketiga yaitu good health and well being.

Terutama pada masa pandemi, kami ingin meningkatkan kesadaran dan keterampilan generasi muda untuk bersama-sama mencegah penularan Covid-19,” jelasnya.

Salah satu upaya yang dilakukan FFUA adalah melatih siswa Ponpes Qomaruddin dalam membuat sabun cuci tangan yang berbahan aktif bunga rosela. Sabun tersebut dibuat dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

edukasi siswa ponpes
Sabun hasil edukasi siswa ponpes

“Ponpes Qomaruddin dipilih karena merupakan mitra pengmas yang sudah terjalin sejak tahun 2013, serta sudah meluluskan ribuan santri yang berkiprah, terutama di Jawa Timur,” lanjutnya.

Saat ini, siswa di Ponpes Qomaruddin sudah menyelenggarakan pembelajaran secara luring sehingga perlu upaya yang lebih untuk mencegah penyebaran Covid-19. Keterampilan membuat sabun itu juga dapat mengasah jiwa entrepreneur siswa.

“Kami sangat berharap siswa atau guru yang telah mengikuti pelatihan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh kepada teman maupun penduduk di sekitar,” tuturnya.

Materi pertama disampaikan oleh apt Melanny Ika S SFarm MSc PhD mengenai fungsi bahan aktif asam fenolat dari bunga rosela bagi kesehatan. Dr apt Juni Ekowati MSi juga menyampaikan materi tentang peranan sabun dalam menghambat penyebaran Covid-19 dan teori dasar pembuatan sabun.

Sementara itu, Dr apt Toto Poernomo MSi memaparkan tentang bahan bahan yang digunakan untuk membuat sediaan sabun cuci tangan dan tahapan pembuatannya. Setelah penyampaian materi dari dosen FF Unair, tibalah pada acara puncak pengmas yaitu pelatihan pembuatan sabun.

“Melalui pengmas ini, kami ingin melakukan pencegahan sedini mungkin penularan Covid-19, dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat,” pungkasnya.

Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang senantiasa mendorong sivitas akademikanya untuk senantiasa berkiprah di masyarakat. Untuk mengetahui kiprah apa saja yang telah dilakukan mahasiswa, dosen, dan alumni Unair lainnya, kunjungi laman unair.ac.id. (*)