Tim Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-64 Universitas Airlangga menyosialisasikan pembuatan sistem Akuaponik Teknik Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK Unair) turut berpartisipasi dalam penanaman mangrove di area konservasi Mangrove Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Hijau Daun, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Chitomask bisa memberikan proteksi tambahan dengan filternya yang memiliki kemampuan antivirus dan antibakteri. Terutama komposisi bahannya yang biodegradable atau mudah terurai secara alami sehingga bisa meminimalkan limbah masker saat pandemi.
Demi bertahan selama pandemi Covid-19, Prof Wur dan tim pengmas mengajak warga mulai memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana promosi. Di sisi lain, tim pengmas juga menggandeng sejumlah partner dalam memasarkan produk.
Sabun batang kurang efisien sebab permukaan yang telah terkena air menimbulkan lendir. Begitupun pada sabun cair yang dinilai kurang praktis karena tutup produknya rentan bocor.
Potensi limbah kulit udang dan sabut kelapa yang melimpah melatarbelakangi Alif dan Yolandha menyulap produk bernilai rendah (low price) menjadi tinggi (high price).
Fenomena alam La Nina dan El Nino juga memungkinkan perubahan magnetik di laut. Perubahan itu dapat berpotensi mengubah sistem sonar pada paus.
Tim FPK membawa titipan perlengkapan medis dan obat-obatan dari Fakultas Kedokteran Unair. Termasuk membawa bahan produk olahan perikanan seperti nugget.
Kitosan bersifat organik, senyawa tersebut tidak mengandung protein yang bisa menyebabkan alergi.
Tercetuslah ide untuk membuat sebuah teknologi yang dapat mendeteksi kebersihan laut berbasis internet of things dengan nama produk Atlantis.